
Ditulis oleh :
Nuryani, S.Pd., M.Pd.
CGP A-7 (UPTD SMP NEGERI 1 LABANG)
2023
Latar Belakang Pembelajaran Berdiferensiasi
Bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. kita sebagai pendidik, tentunya harus menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kemampuan berdasarkan kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.
Didalam kelas terdapat keberagaman murid, misalnya:
- Murid-murid yang memiliki kesulitan memahami bahasa yang digunakan di kelas, karena ia murid yang baru pindah dari daerah lain;
- Murid-murid yang bosan karena ia sebenarnya telah menguasai keterampilan yang diajarkan, sehingga
pembelajaran tidak menantang lagi untuknya; - Murid yang memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu dan sebagainya. Melihat betapa luas keberagaman murid-murid kita, maka sebagai guru, kita perlu berpikir bagaimana caranya kita dapat menyediakan layanan pendidikan yang memungkinkan semua murid mempunyai kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang kita ajarkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan mereka.
Fakta bahwa murid-murid kita memiliki karakteristik yang beragam dengan keunikan, kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda, dengan hal ini tentunya perlu direspon secara tepat. Jika tidak, tentunya akan terjadi kesenjangan belajar (learning gap), dimana pencapaian yang ditunjukkan murid
tidak sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid tersebut. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran Berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi menurut menurut Tomlinson (1999:14) adalah guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:
- Tujuan pembelajaran yang didefinisikan
secara jelas; - Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar
murid; - Menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang” murid untuk
belajar; - Manajemen kelas yang efektif dan 5) Penilaian berkelanjutan.
Bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas dan Bagaimana Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal?
Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Penerapan pembelajaran diferensiasi di kelas yaitu :
1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Menganalisis kebutuhan belajar murid berdasarkan tiga aspek yaitu:
- Kesiapan belajar murid, dengan mengidentifikasi kesiapan belajar murid kita bisa mengetahui karakter dari masing-masing murid yaitu cepat atau lambat dalam menerima materi. abstrak atau konkret dan mandiri atau masih perlu bantuan.
- Minat belajar murid, dengan melihat minat belajar guru bisa memberikan pilihan kepada peserta didiknya untuk belajar sesuai dengan minatnya, karena dengan minatnya murid dapat meningkatkan motivasi dalam belajar.
- Profile belajar murid (audio, Visual dan kinestetik), untuk mengetahui profil belajar murid kita dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara alami dan efisien, bergantung dari gaya belajarnya, kecerdasan majemuknya, pengaruh budaya dan lingkungannya.
Untuk menganalisis keberagaman kebutuhan belajar murid didalam kelas tidak hanya dilakukan dengan cara tes diagnostik akan tetapi dapat dilakukan dengan cara:
- mengamati perilaku murid-murid mereka;
- Mencari tahu pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik yang akan dipelajari;
- Melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian tersebut;
- Mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;
- Mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau
aktivitas; - Bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid;
- Membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar
dari guru-guru sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya; - Berbicara dengan guru murid sebelumnya;
- Membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau
keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini; - Menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam level yang sesuai;
- Melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid
dan; - Mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui efektivitas pembelajaran mereka.
- Mendapatkan informasi tentang kebutuhan belajar murid, tidak selalu harus melibatkan sebuah kegiatan yang rumit. Guru yang memperhatikan dengan saksama hasil penilaian formatif, perilaku murid, refleksi murid, dan terbiasa mendengarkan dengan baik murid-muridnya akan lebih memudahkan guru mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya. Membuat catatan tentang
profil murid juga akan sangat membantu guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan murid-muridnya.
3. Menerapkan srategi pembelajaran berdefrensiasi
Adapun srategi pembelajaran berdefrensiasi yang dimaksud ada tiga yaitu:
- Berdiferensiasi konten merupakan strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.
- Berdiferensiasi proses merupakan strategi membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami konten.
- Berdiferensiasi produk merupakan strategi membedakan produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.
4. Mengimplementasi Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks belajar di kelas.
5. Melakukan assesmen pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan murid.
Di dalam kelas, kita dapat memandang asesmen dalam 3 perspektif:
- Asessment for learning merupakan Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (ongoing assessment);
- Asessment of learning merupakan Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif ;
- Asessment as learning merupakan Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.
pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berpihak pada murid, hal ini dikarenakan pada pembelajaran berdiferensiasi memperhatikan kebutuhan belajar murid yang mana murid mempunyai kemampuan dan karakteristik yang berdeda-beda berdasarkan kodratnya. Seorang guru yang bertugas sebagai pengajar dan pendidik, melalui visinya harus selalu berinovasi untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga mampu mengantarkan murid mencapai kebahagiaannya.
Kajian pustaka
Kusuma dan Lutfiah. 2023. Pembelajaran untuk Memenuhi Murid.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Jakarta.
Bagi rekan-rekan yang ingin mendownload file pdf-nya bisa di download disini